Minggu, 10 Januari 2010
Rahmat Ramdhani 5353084065
Kegiatan Belajar 1
Tes Formatif
1. Apa fungsi mesin diesel pada generator set
2. Bagaimna syarat-syarat minyak pelumas pada sistem pelumasan
3. Sebutkan sistem pendinginan pada generator set
4. Jelaskan prinsip kerja dari generator 3 phasa
5. Mengapa diperlukan kerja paralel generator
6. Sebutkan syarat-syarat kerja paralel dua generator 3 phasa
7. Bagaimana kerja lampu sinkronisasi menunjukkan bahwa frekwensi dan urutan fasa geenerator tiga phasa yang akan diparalelkan terhadap generator lain yang sedang bekerja telah sama dan benar
8. Apa fungsi dari voltage regulator
9. Apa fungsi dari governor
10. Sebutkan alat-alat ukur pada panel gen set
Kunci Jawaban
1. Fungsi mesin diesel adalah sebagai pengerak mula pada gen set, untuk menggerakkan rotor generator sehingga out put statornya menghasilkan tegangan
2. Syarat- syarat minyal pelumas
a. Tahan terhadap panas
b. Bersih dari zat-zat kimia
c. Licin
d. Tiak mengakibatkan keausan
e. Tidak banyak membebani mesin
f. Suhu lebih dari 20°C.
3. Sistem pendinginan pada generator set adalah sistem pendinginan air dan udara
4. Prinsip generator 3 phasa
Pada bagian stator terbangkit medan magnet yaitu bagian kutub utara dan selatan. Diantara ujung kutubnya adakan timbul garis gaya magnet dan akibat aanya roto yang berputar memotong garis gaya magnet sehingga dihasilkan tegangan bolak balik
5. Karena dengan kerja paralel, jumlah generator ayang bekerja setiap saat dapat berpariasi disesuaikan dengan besarnya beban yang terpasang sehingga generator itu bekerja pada kapasitas nominal dan efesiensi kerjanya menjadi maksimum.
6. Syarat-syarat kerja paralel generator tiga phasa :
a. Tegangan terminal dua generator harus sama
b. Frekuensi dua generator harus sama
c. Urutan phasa dua generator harus sama
7. Bila urutan phasa benar lampu akan nyala berputar. Selanjutnya bila frekuensi telah sama, putaran nyala. Lampu makin perlahan dan akhirnya berhenti
Bila urutan pahasa belum benar, maka lampu akan berkedip bersama-sama untuk membenarkannya dengan cara menukar phasanya
8. Voltage regulator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan oit put dan generator sesuai yang diinginkan
9. Governor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur atau mempertahankan putaran mesin agar dalam kecepatannya yang tetap.
10. Alat-alat meter pada generator set
- Volt meter
- Amper meter
- Watt meter
- Sppedometer ( Rpm)
- Frekwensi meter
- Running Hour meter
- Meter tekanan oil
- Thermometer
Kegiatan Belajar 2
Test Formatif
a. Apa arti penting dari keberadaan gen set
b. Gambarkan dan jelaskan cara kerja dari Instalasi sentral tenaga listrik
c. Apa yang anda lakukan sebelum menghidupkan gen set
d. Sebutkan langkah-langkah yang benar menghidupkan gens et
e. Sebutkan langkah-langkah yang benar mematikan gen set
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Arti penting keberadaan gen set adalah untuk tenaga listrik cadangan apabila PLN padam dan menambah daya apabila masih kekuarangan
2. Instalasi sentral Tenaga Listrik
Cara kerja - Dalam keadaan normal langsung berhubungan PLN
- PLN padam berhubungan dengan gen set
3. Sebelum menghidupkan gen set perlu dilakukan pengecekan baterai, air, oil, dan bahan bakar
4. Langkah-langkah menghidupkan gen set
- Masukkan saklar baterai
- Putar stir gas ½ putaran
- Hidupkan gen set dengan kunci kontak
- Putirlah stir gas sampai dengan teg, putaran dan frekwensi sesuai nama plat
- Masukkan saklar out dan saklar utama
5. Langkah-langkah mematikan gen set
- Matikan saklar utama dan saklar out put
- Turun kecepatan putar diesel dengan memutar stir gas
- Memutar kunci kontak posisi nol
- Putuskan saklar baterai
Kegiatan Belajar 3
Test Formatif
1. Apa keunggulan penggabungan pengendali geenrator otomatis dengan sistem magnetik, sistem elektronik dan sistem manual
2. Sebutkan perlengkapan utama generator otomatis
3. Dalam panel ACOS 250 terdapat tombol supervision, Start fault dan Trial Service. Jelaskan fungsi dari masing-masing tombol tersebut.
4. Apa yang anda peroleh dalam pengoperasian gen set otomatis tanpa beban dan bila PLN padam
Kunci Jawaban Formatif
1. Keunggulan-keunggulan sistem penggabungan antara sistem magnetik, elektronik dan manual
a) Mudah dalam pemeliharaan
b) Mudah pengoperasiannya
c) Tingkat keamanan tinggi
d) Tingkat handalan tinggi
2. Perlengkapan utama generator set adalah batery, baterai chargerm, relay-relay dan panel ACOS.
3. Supervision ON adalah tombol untuk memindahkan suplai beban secara otomatis, berdasarkan waktu yang telah dtentukan
Start Fault : Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampu indikator
Trial Service : Tombol untuk percobaan unit gen set beroperasi tanpa
beban
4. a. Seluruh bagian peralatan gent set otomatis diamati kinerjanya dan harus
menunjukkan kinerja yang baik dan siap bekerja untuk mendukung
pengoeprasian gen set
g. Peserta diklat berhasil mengoperasiakn genst untuk pemanasan saja secara manual sekaligus berhasil mamtikannya kembali dengan ebnar dan aman.
h. Peserta diklat dapat melakukan langkah agar genset otomatis bekerja pada saat listrik PLN mati dan genset akan mati kembali jika listrik PLN hidup kembali yakni dengan mengaktifkan tombol “ Automatic” pada panel ACOS.
Kegiatan Belajar 4
Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat
1. Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan
2. Apakah akibatnya jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan baik
3. Jelaskan hubungan antara pemeliharaan dengan biaya
4. Jelaskan tujuan dari pemeliharaan
5. Jelaskan perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan
6. Apakah yang dimaksud dengan genset
7. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara genset dengan generator
8. Jelaskan prosedur pemeliharaan genset
9. Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya (diesel)
10. Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dirawat pada bagian pembangkitnya (generator)
Kunci Jawaban
1. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang terencana yang bertujuan agar peralatan selalu dalam keadaan siap operasi atau siap pakai
2. Jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan baik berakibat usia peralatan atau mesin tidak berumur panjang atau cepat rusak.
3. Hubungan antara pemeliharaan dengan biaya adalah jika pemeliharaan tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku maka kerusakan akan cepat timbul sehingga perlu biaya perbaikan serta kerugian produksi akibat alat atau mesin yang tidak berfungsi atau rusak dan sebaliknya jika pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur maka biaya akan sangat kecil.
4. Tujuan pemeliharaan adalah mencegah atau menghindari adanya kerusakan pada peralatan atau mesin sehingga peralatan atau mesin tersebut dapat berumur panjang dan produksi tetapberlangsung
5. Perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan yaitu pemeliharaan adalah suatu proses untuk menghindari agar peralatan tidak cepat rusak atau tidak ada gangguan ( preventive ) sedangkan perbaikan adalah suatu proses penggantian komponen atau peralatan yang terganggu atau rusak ( coorrective )
6. Genset adalah suatu pembangkit tenaga listrik yang umumnya dihubungkan atau dikopel dengan suatu engine (motor diesel) dan biasanya digunakan pada waktu-waktu tertentu
7. Persamaan dan perbedaan antara genset dan generator adalah sama-sama merupakan pembangkit tenaga listrik (mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik) sedangkan perbedaanya genset sudah langsung dikopel dengan penggeraknya dan dioperasikan pada waktu-waktu tertentu sedangkan generator belum diberi penggerak dan dioperasikan terus menerus (waktu yang rtelatip lama)
8. Prosedur pemeliharaan genset biasanya dilakukan dengan 2 cara kegiatan yaitu :
• Secara rutin (harian) yang terutama mencakup masalah kebersihan atau fisik
• Secara berkala yang terutama mencakup pemeliharaan visual (misal ada yang retak, kendor dsb) dan pemeriksaan dengan alat uji ( tahanan isolasi dsb)
9. 3 hal pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya (diesel) yaitu : pelumasnya, pendinginnya dan bahan bakarnya
10. 3 hal pokok yang ahrus dipelihara pada pembangkitnya (generatornya) yaitu alur-alur lamel komutator dan cincin seretnya, sikat-sikatnya dan kumparan stator dan rotornya.
Mengoperasikan Mesin Produksi dengan Kendali Elektronik
KEGIATAN BELAJAR 1. Transistor
a. Tes Formatif
1. Jelaskan bagaimana cara memberi penyulutan pada trasistor jenis PNP?
2. Apakah yang akan terjadi jika kaki basis transisor jenis NPN diberi polaritas negatif?
3. Gambar dan jelaskan dua buah trasistor yang digunakan sebagai latching?
4. Apakah yang membedakan antara transistor jenis PNP dengan transistor jenis NPN?
5. Apakah keuntungan pengontrolan beban menggunakan transistor dibandingkan sakelar mekanik?
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF
A. Kegiatan Belajar 1
1. Cara memberi penyulutan pada transistor PNP adalah:
a. Emiter harus mendapatkan polarias positif.
b. Basis harus mendapatkan polaritas negatif.
c. Kolektor harus mendapatkan polaritas lebih negatif
2. Transistor tidak akan mengalirkan arus dari emitter ke kolektor
3. Gambar dua buah transistor yang bekerja sebagai latching
Cara kerja dua buah transistor yang bekerja Sebagai laching adalah:
Jika transistor 2 diberi trigger positif, berarti emiter transistor2 mendapatkan forward bias dan transistor2 mulai bekerja karena transistor 2 terhubung langsung dengan kolektor transistor 2 dengan basis transistor1 maka transist juga Akan bekerja yang akan memberikan penguatan pada transistor 2
4. Yang membedakan dari kedua jenis transistor, yaitu susunan bahannya, sehingga cara memberikan penyulutan pada kedua transistor tsb menjadi berbeda.
5. Daya beban dapat diatur dari nol sampai maximal.
KEGIATAN BELAJAR 2. Silicon Controlled Rectifier (SCR) dan Uni Junction Transistor (UJT)
a. Tes Formatif
1. Apakah singkatan dari SCR?
2. Terbuat dari apakah bahan SCR itu?
3. Gambarkan symbol SCR lengkap dengan notasi kaki-kakinya?
4. Tuliskan dua fungsi dari SCR?
5. Jelaskan! Bagaimana kerja SCR jika digunakan untuk mengontrol tegangan DC?
6. Apakah yang dimaksud dengan holding current?
7. Jelaskan! Bagaimana cara memberikan penyulutan pada kaki-kaki SCR?
8. Jelaskan! Kenapa SCR jika digunakan untuk mengontrol tegangan DC, dengan sekali trigger SCR akan terus bekerja?
9. Gambarkan simbol dari UJT?
10. Jelaskan! Keuntungan penyulutan menggunakan UJT pada SCR?
KUNCI JAWABAN
Kegiatan Belajar 2
1. SCR singkatan dari Silicon Controlled Rectifier.
2. SCR terbuat dari bahan silicon.
3. Simbol SCR
4. Dua fungsi SCR adalah:
a. Sebagai switch/pengontrol.
b. Sebagai penyearah/rectifier.
5. Jika SCR digunakan untuk mengontrol tegangan DC, SCR akan terus konduk dengan sekali trigger.
6. Holding current adalah arus genggam atau arus yang harus dipertahankan supaya SCR terus bekerja.
7. Cara memberikan penyulutan pada SCR yaitu:
a. Anoda harus mendapatkan polaritas positif.
b. Katoda harus mendapatkan polaritas negatif.
c. Gate harus mendapatkan polaritas positif.
8. Tegangan DC merupakan tegangan yang tidak berubah-ubah dan besar tegangan tsb selalu sama di atas daerah holding current, dengan demikian ma ka, SCR dengan sekali trigger akan terus kunduk/bekerja.
9. Simbol UJT
10. Gambar rangkaian pengaturan cahaya lampu
KEGIATAN BELAJAR 3. Diac, Triac, Quadrac
b. Tes Formatif
1. Gambarkan susunan fisis dan symbol TRIAC?
2. Apakah fungsi Triac?
3. Jelaskan,Bagaimana cara mengatur daya pada beban yang dikontrol dengan TRIAC?
4. Apakah fungsi dari DIAC?
5. Apakah yang dimaksud dengan komponen bi-directional?
6. Apakah perbedaan antara TRIAC dengan SCR, jika digunakan untuk mengontrol tegangan A
7. Apakah keuntungan beban yang kontrol menggunakan TRIAC jika dibandingkan dengan SCR?
8. Apakah yang disebut dengan QUADRAC?
KUNCI JAWABAN
B. Kegiatan Belajar 3
1. Susunan fisis dan symbol Triac.
2. Fungsi TRIAC adalah sebagai pengontrol (pengendali).
3. Beban dipasang seri dengan terminal (TI) atau terminal (T2). Daya pada beban dapat dikontrol dengan mengatur arus yang masuk gatenya.
4. DIAC merupakan piranti elektronik yang tidak mempunyai polaritas dan berfungsi sebagai penyulut pada gate TRIAC.
5. Bi-directional artinya komponen yang dapat melalukan arus dari dua arah.
6. SCR merupakan komponen elektronik yang dapat melalukan arus hanya
satu arah saja, hampir sama dengan sebuah dioda. Jika beban dikontrol oleh SCR, maka tegangan yang jatuh pada beban merupakan tegangan DC setengah gelombang. Sedangkan jika beban dikontrol menggunakan TRIAC, tegangan yang jatuh pada beban masih merupakan tegangan
arus bolak-balik.
7. Beban yang dikontrol menggunakan Triac dayanya hampir tidak mengalami perubahan sedangkan jika menggunakan Scr daya pada beban akan berkurang.
8. QUADRAC merupakan gabungan dari DIAC dan TRIAC yang sudah dikemas dalam satu chip.
BAB. III
EVALUASI
A. TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Tuliskan dua fungsi transistor?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan switch statis?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan cut off pada transisor?
4. Jelaskan apa yang disebut dengan laching?
5. Tuliskan persamaan tegangan kondisi saturasi pada transistor?
6. Tuliskan 3 komponen yang tergolong pada keluarga thyristor?
7. Jelaskan kenapa SCR jika digunakan untuk mengontrol tegangan DC dengan sekali triger, SCR akan terus konduk?
8. Jelaskan bagaimana bekerjanya SCR yang dipicu menggunakan UJT?
9. Buat gambar rangkaian pengaturan cahaya lampu mengunakan SCR?
10. Apakah keuntungan pengontrolan beban menggunakan Triac dibandingkan dengan SCR?
KUNCI JAWABAN
Tes Tertulis
1. Dua fungsi transistor adalah:
a. Merupakan alat yang berfungsi sebagai penguat.
b. Merupakan alat/komponen yang berfungsi sebagai pengontrol (switch statis).
2. Switch statis adalah dimana switch tsb pada saat ON maupun OFF tidak ada bagian yang bergerak dari alat tsb.
3. Yang dimaksud dengan kondisi cut off pada transistor adalah dimana tran sistor tsb tidak dalam mengalirkan arus dari emiter ke kolektor atau jikadiumpamakan sakelar dimana sakelar tsb dalam keadaan membuka (off).
4. Yang dimaksud dengan Laching disebut juga kancing, adalah dua buah transistor yang dihubungkan sedemikian rupa yang jika salah satu transistor tsb diberi penyulutan maka akan terjadi aliran arus dari kedua transistor tsb.
5. Persamaan tegangan pada trasistor dalam keadaan saturasi adalah :
IC . RL = UCC, dari persamaan UCC = IC . RL + UCE
UCE = UCC – IC . RL
Karena :
IC . RL = UCC, maka UCC – IC . RL = 0
Dan UCE = 0.
6. Komponen-komponen Yang termasuk keluarga Thyristor adalah :
a. SCR.
b. Triac.
c. Quadrac.
7. Tegangan DC adalah tegangan yang setiap saat harganya sama (DC murni), jika SCR di gunakan untuk mengontrol tegangan DC maka arus genggam (holding Current) harganya akan selalu di bawah harga arus/tegangan DC tsb (tegangan DC tidak mengalami harga nol). Untuk itu jika SCR digunakan untuk mengontrol tegangan DC dengan sekali triger maka SCR akan terus konduk.
8. Jika SCR dipicu menggunakan UJT, tegangan/arus yang dikeluarkan oleh UJT kemudian masuk pada gate SCR. Bentuk tegangan/arus yang masuk tsb berupa gigi gergaji sehingga sudut kerja SCR akan lebih kecil, dengan demikian maka daya pada beban akan lebih besar.
9. Rangkaian pengaturan cahaya lampu menggunakan SCR.
10. Keuntungan pengontrolan beban menggunakan TRIAC dibandingkan SCR adalah tegangan/arus yang jatuh pada beban akan tetap berupa arus bolak-balik sedangkan jika menggunakan SCR maka tegangan yang jatuh pada beban akan menjadi DC ½ gelombang.
Memelihara panel listrik
F. Cek Kemampuan Akhir
1. Jelaskan fungsi panel distribusi listrik!
2. Jelaskan fungsi pemeliharaan panel distribusi listrik?
3. Bolehkah panel instalasi tenaga dan instalasi penerangan menjadi satu, mengapa?
4. Jelaskan ketentuan menurut PUIL tentang panel listrik!
5. Sebutkan komponen pada panel distribusi listrik!
6. Sebutkan jenis kabel yang digunakan dalam pengawatan panel istrik!
7. Jelaskan tiga hal penting untuk memilih Termorelai!
8. Ada berapa jenis pemeliharaan panel distribusi daya dan kontrol listrik, jelaskan!
9. Jelaskan langkah yang ditempuh sebelum melakukan pemeliharaan panel distribusi listrik!
10. Peralatan apa saja yang diperlukan saat melakukan pemeliharaan panel bertegangan!
Kunci Jawaban
1) Panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik dari panel daya atau sumber listrik ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan
2) Fungsi pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan
3) Tidak boleh, karena antara rangkaian instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus dipisahkan, hal ini agar tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain.
4) Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL yaitu:
a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d) Semua komponen terpasang dengan kuat
e) Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
f) Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g) Mempunyai keandalan yang tinggi
5) Saklar utama, magnetik kontaktor, pengaman, busbar,kabel, lampu indikator, tombol ON dan OFF, terminal.
6) NYA NYAF, NSYA NSAF, NYM NYBUY, NYMHY, NYMT,Si A, Si AF,
7) Tiga hal penting untuk memilih Termorelai.
a) Kemampuan hantar arus (KHA).
b) Tegangan kerja nominal.
c) Nilai nominal arus beban lebih (seting arus beban lebih).
8) Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:
a. Predective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu peralatan listrik.
b. Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memeper-tahankan untuk kerja peralatan yang optmum sesuai umur teknis peralatannya.
c. Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu
d. Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
9) Prosedur yang harus ditempuh sebelum malksanakan pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol adalah:
1) Lapor ke instansi terkait, PLN bagian distribusi.
2) Menginformasikan pada pimpinan Industri dan pada konsumen yang bersangkutan
3) Siapkan tulisan/petunjuk/informasi umum yang diperlukan
4) Siapkan peralatan yang diperlukan
5) Fahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel
10) Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah: Alat ukur Volt meter, Sarung tangan karet, Tespen, Clear contac, pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik, bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng, meger ohm, Clear contak, dan alat tangan lainnya.
Tes formatif
1) Jelaskan fungsi Panel distribusi daya listrik!
2) Sebutkan beberapa ketentuan tentang panel menurut PUIL!
3) Bolehkah instalasi tenaga dan instalasi penerangan menjadi satu, jelaskan!
4) Sebutkan konstruksi panel distribusi daya listrik!
5) Sebutkan lima jenis kabel yang digunakan dalam pemasangan panel daya listrik!
Kunci Jawaban
1) Panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan
2) Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL antara lain:
a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d) Semua komponen terpasang dengan kuat
e) Jika terjadi gangguan tidak akan meluas
f) Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g) Mempunyai keandalan yang tinggi
3) Tidak boleh, karena antara rangkaian instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus dipisahkan, hal ini agar tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain.
4) Panel tertutup dan panel terbuka
5) NYA NYAF, NSYA NSAF, NYM NYBUY, NYMHY, NYMT,Si A, Si AF, Si AFUL, Si NH
BAB. III
EVALUASI
A. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas
1. Sebutkan macam panel daya listrik!
2. Jelaskan fungsi Panel distribusi daya listrik!
3. Sebutkan beberapa ketentuan tentang panel menurut PUIL!
4. Jelaskan alasannya, instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus terpisah dan gambarkan diagram kelistrikannya!
5. Gambar diagram kontak dari rangkaian kontaktor dengan thermorelai!
6. Gambarkan rangkaian pengendali membalik arah putaran motor 3 phase pada panel!
7. Jelaskan cara kerja rangkaian pengendali pada panel kontrol dua arah putaran kanan-kiri!
8. Jelaskan cara pengujian rangkaian motor putar kanan–kiri!
9. Jelaskan fungsi pemeliharaan panel distribusi dan panel kontrol listrik!
10. Jelaskan jenis pemeliharaan panel distribusi daya dan kontrol listrik!
11. Jelaskan prosedur yang ditempuh sebelum melakukan pemeliharaan panel distribusi listrik!
12. Peralatan apa saja yang diperlukan saat melakukan pemeliharaan panel bertegangan!
B. Kunci Jawaban tertulis
1. Secara garis besar ada panel daya listrik terbuka dan tertutup
2. Fungsi panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan
3. Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL yaitu:
a. Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b. Semua komponen harus dipasang rapi
c. Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d. Semua komponen terpasang dengan kuat
e. Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
f. Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g. Mempunyai keandalan yang tinggi
4. karena antara rangkaian instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus dipisahkan, hal ini agar tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain, perhatikan gambar rangkaiannya dibawah ini:
Gambar instalasi tenaga dan instalasi penerangan terpisah
5. Jenis kontak bantu pada diagram kontak termorelai
a) Kontak nomor 95 96 disebut kontak pembuka (NC)
b) Kontak nomor 97 98 disebut kontak penutup (NO)
c) Kontak nomor 95 - 96 – 98 disebut kontak-tukar (NO/NC)
Gambar diagram kontak dari rangkaian kontaktor dengan termorelai
6. Gambar Rangkaian Kontrol Motor Tiga Fase Dua Arah Putar Dengan Tombol Tekan.
7. cara kerja rangkaian
Cara kerja rangkaian motor putar kanan-kiri adalah sebagai berikut:
a. Tombol “START” S1 ditekan motor berputar ke kanan,
b. Tombol “START” S2 ditekan motor berputar ke kiri,
c. Untuk memindah arah putaran dari putar kanan ke kiri harus menekan tombol “STOP” dahulu, begitu sebaliknya,
d. Tombol S1 dan S2 ditekan bersama-sama, motor tidak berputar,
e. Motor berputar kekanan, lampu tanda H1 menyala, motor berputar kekiri , lampu H2 menyala, Motor terjadi gangguan beban lebih lampu H3 menyala.
8. Cara pengujian rangkaian panel:
a. hubungkan terminal panel motor U1, V1, W1 ke motor 3 fase,
b. hubungkan terminal panel ( 1-2 ) ke tombol “STOP”,
c. hubungkan terminal panel (3-4-5-6 ) ketombol “START“ S1,
d. hubungkan terminal panel (7-8-9-10 ) ketombol “START“ S2,
e. hubungkan terminal panel: 11-14 ke lampu H1, 12 - 14 ke lampu H2, 13 - 14 ke lampu H3 ,
f. hubungkan terminal panel ( L1, L2, L3, N dan PE ) ke sumber tegangan 3 fase,
g. semua MCB pada posisi “ON”
h. coba dengan:
menekan tombol “START” S1 ( awal motor berhenti ) motor harus berputar ke kanan dan lampu H1 menyala,
menekan tombol “START” S2 (awal motor berhenti ) motor harus berputar ke kiri dan lampu H2 menyala,
9. Fungsi Pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan antara lain:
a. Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency
b. Untuk memperpanjang umur peralatan
c. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan
d. Meningkatlan safety peralatan
e. Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada panel.
10. Jenis pemeliharaan antara lain
a. Predective Maintenance (Conditional Maintenance)
Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi
b. Preventive Maintenance (Time Base maintenace)
Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optmum sesuai umur teknis peralatannya. Pemeliharaan ini disbut juga pemeliharaan berdasarkan waktu
c. Corrective Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
d. Breakdown Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
11. Prosedur yang harus ditempuh sebelum melaksanakan pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol adalah:
a) Lapor ke instansi terkait, misal PLN bagian distribusi.
b) Menginformasikan pada pimpinan Industri dan pada konsumen yang bersangkutan
c) Siapkan tulisan/petunjuk/informasi umum yang diperlukan
d) Siapkan peralatan yang diperlukan
e) Fahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel.
12. Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah: Alat ukur Volt meter, Sarung tangan karet, Tespen, Clear contac, pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik, bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng, meger ohm, Clear contak, dan alat tangan lainnya.
Mengoperasikan Mesin Produksi dengan Kendali Elektronik
BAB. III
EVALUASI
A. TES TERTULIS
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Tuliskan dua fungsi transistor?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan switch statis?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan cut off pada transisor?
4. Jelaskan apa yang disebut dengan laching?
5. Tuliskan persamaan tegangan kondisi saturasi pada transistor?
6. Tuliskan 3 komponen yang tergolong pada keluarga thyristor?
7. Jelaskan kenapa SCR jika digunakan untuk mengontrol tegangan DC dengan sekali triger, SCR akan terus konduk?
8. Jelaskan bagaimana bekerjanya SCR yang dipicu menggunakan UJT?
9. Buat gambar rangkaian pengaturan cahaya lampu mengunakan SCR?
10. Apakah keuntungan pengontrolan beban menggunakan Triac dibandingkan dengan SCR?
KUNCI JAWABAN
Tes Tertulis
1. Dua fungsi transistor adalah:
a. Merupakan alat yang berfungsi sebagai penguat.
b. Merupakan alat/komponen yang berfungsi sebagai pengontrol (switch statis).
2. Switch statis adalah dimana switch tsb pada saat ON maupun OFF tidak ada bagian yang bergerak dari alat tsb.
3. Yang dimaksud dengan kondisi cut off pada transistor adalah dimana tran sistor tsb tidak dalam mengalirkan arus dari emiter ke kolektor atau jikadiumpamakan sakelar dimana sakelar tsb dalam keadaan membuka (off).
4. Yang dimaksud dengan Laching disebut juga kancing, adalah dua buah transistor yang dihubungkan sedemikian rupa yang jika salah satu transistor tsb diberi penyulutan maka akan terjadi aliran arus dari kedua transistor tsb.
5. Persamaan tegangan pada trasistor dalam keadaan saturasi adalah :
IC . RL = UCC, dari persamaan UCC = IC . RL + UCE
UCE = UCC – IC . RL
Karena :
IC . RL = UCC, maka UCC – IC . RL = 0
Dan UCE = 0.
6. Komponen-komponen Yang termasuk keluarga Thyristor adalah :
a. SCR.
b. Triac.
c. Quadrac.
7. Tegangan DC adalah tegangan yang setiap saat harganya sama (DC murni), jika SCR di gunakan untuk mengontrol tegangan DC maka arus genggam (holding Current) harganya akan selalu di bawah harga arus/tegangan DC tsb (tegangan DC tidak mengalami harga nol). Untuk itu jika SCR digunakan untuk mengontrol tegangan DC dengan sekali triger maka SCR akan terus konduk.
8. Jika SCR dipicu menggunakan UJT, tegangan/arus yang dikeluarkan oleh UJT kemudian masuk pada gate SCR. Bentuk tegangan/arus yang masuk tsb berupa gigi gergaji sehingga sudut kerja SCR akan lebih kecil, dengan demikian maka daya pada beban akan lebih besar.
9. Rangkaian pengaturan cahaya lampu menggunakan SCR.
10. Keuntungan pengontrolan beban menggunakan TRIAC dibandingkan SCR adalah tegangan/arus yang jatuh pada beban akan tetap berupa arus bolak-balik sedangkan jika menggunakan SCR maka tegangan yang jatuh pada beban akan menjadi DC ½ gelombang.
a. Tes Formatif
1. Sebutkan komponen-komponen yang digunakan pada peralatan pengalih daya!
2. Terangkan cara kerja MCB!
3. Apa fungsi Thermal Over Load Relay?
4. Terangkan cara kerja rangkaian pengendali DOL !
5. Terangkan cara kerja rangkaian daya (Power) DOL!
1. mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah, hal 13
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 1
1. Komponen-komponen yang digunakan pada peralatan pengalih daya adalah:
- Pengaman listrik
- Kontaktormagnit
- Time delay
- Push botton
- Overload
- Lampu indikator
- Transformator
- Alat ukur listrik
- Panel listrik
2. MCB bekerja apabila bimetal mendapatkan arus yang besar sehingga terjadi panas dan bimetel mengembang dan akhirnya membuka, disertai dengan terjadinya ”Trip” pada lidah MCB. Untuk mengaktifkan kembali, menunggu bimetal dingin dan kemudian menaikkan lidah MCB ke atas.
3. Thermal Over Load Relay berfungsi untuk mengamankan motor dari beban yang besar. Apabila beban motor besar maka arus motor naik dan Thermal Over Load Relay akan membuka. Untuk mengaktifkan kembali, tekan tombol ”Reset”.
4. Rangkaian pengendali DOL (Direct On Line).
Prosedur operasional:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Pada kondisi normal Lampu indikator warna hijau menyala. Menandakan bahwa peralatan pengalih daya DOL siap dioperasikan
3. Tekan tombol „ START“ maka Motor 3 Fasa akan berputar Runing (maju), lampu indikator warna merah menyala, dan lampu hijau mati
4. Apabila pada saat Motor 3 fasa sedang bekerja terjadi beban lebih maka lampu indikator warna kuning menyala. Dan lampu warna merah mati
5. Untuk mengaktifkan kembali tekan tombol „Reset“ Thermal Over Load dan lakukan seperti langkah 3
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“. Dan ditandai dengan lampu warna merah mati, lampu warna hijau menyala
5. Rangkaian daya (Power) Direct On Line (DOL)
Kegiatan Belajar 2. Mengidentifikasi Alat Ukur
a. Tes Formatif
1. Bagaimanakah cara memasang alat ukur Ampermeter!
2. Bagaimanakah cara memasang alat ukur Voltmeter!
3. Berapa amper Thermal Overload Relay disetting pada rangkaian daya!
4. Bagaimanakah cara pemasangan TOR pada beban!
a. Tes formatif 18
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 2
1. Alat ukur Ampermeter dipasang secara seri dengan beban
2. Alat ukur Voltmeter dipasang secara paralel dengan sumber tegangan atau beban
3. Thermal Overload Relay disetting pada rangkaian daya sebesar arus nominal beban (Motor)
4. TOR dipasang secara seri dengan beban
Kegiatan Belajar 3. Melaksanakan Operasi Peralatan Pengalih
Daya Tegangan Rendah
c. Tes Formatif
1 Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Motor 3 Fasa!
2. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Run-Jogging Motor 3 Fasa!
3. Motor 3 Fasa!Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Starting Y-
4. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Otomatis Motor 3 Fasa!
5. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Motor pumpa dengan kontrol permukaan Motor 3 Fasa!
6. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Dasar Mesin Crane!
a. Tes formatif 30
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 3
1. Cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Motor 3 Fasa
4. Tekan tombol „REV“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kiri“, lampu indikator hijau menyala
5. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
2. Cara mengoperasikan peralatan Run-Jogging Motor 3 Fasa
3. Motor 3 FasaCara mengoperasikan peralatan Starting Y-
4. Cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Otomatis Motor 3 Fasa
3. Setelah Delay T2 habis maka Motor 3 Fasa berputar mudur (Reverse) yang ditandai dengan menyala lampu warna hijau dan T3 bekerja menunda waktu sesuai pengesetan.
4. Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T4 bekerja untuk menunda waktu.
5. Setelah Delay T4 habis maka Motor 3 Fasa kembali berputar maju (Forward). Demikian seterusnya.
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“. Untuk tekanan ke 2.
5. Cara mengoperasikan peralatan Motor pumpa dengan kontrol permukaan Motor 3 Fasa
4. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay maka ). Motor mengisi BakMotor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Delta ( penampung.
5. Pada saat Air telah memenuhi Bak penampung maka Float Switch UP membuka dan Motor 3 Fasa berhenti.
6. Setelah Air surut mencapai batas Float Switch Down maka Motor 3 Fasa bekerja kembali.
7. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan kedua.
6. Cara mengoperasikan peralatan Dasar Mesin Crane
4. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar maju sesaat selama tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah.
5. Apabila menginginkan Motor berputar mundur (Reverse) maka terlebih dahulu tekan tombol „STOP“ kemudian pindahkan saklar „SELEKTOR SWITCH“ pada posisi Reverse (Rev).
6. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar mundur (Reverse) dan ditandai dengan menyala lampu merah.
7. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar mundur sesaat selama tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah.
8. Limit Switch berfungsi untuk pembatas arah gerak mesin forward dan reverse agar tidak mencapai batas tak terhingga.
9. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“.
Kegiatan Belajar 4. Mengamati Dan Menanggulangi Masalah
Operasi Pengalih Daya
1. Motor 3 Fasa!Terangkan cara kerja Starting Y-
2. Terangkan cara kerja starting low voltage!
3. Terangkan cara kerja sistim pengereman Plugging, Regeneratif, Elektromekanis, dan beban Listrik!
4. Bagaimana cara menanggulangi masalah pada saat Peralatan sedang beroperasi!
5. Apa langkah-langkah yang dilakukan dalam memperbaiki kerusakan pada peralatan pengalih daya?
a. Tes formatif 39
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 4
1. Motor 3 Fasa adalah saat mula jalan kumparanCara kerja Starting Y- motor 3 Fasa terhubung Y, setelah beberapa detik kemudian kumparan .motor diubah ke dalam hubungan
2. Cara kerja starting low voltage adalah cara mengasut Motor dengan mengurangi tegangan, dengan alasan arus dan torsi motor tidak terlalu besar pada saat starting Motor.
Sistim low voltage yang sering digunakan yaitu:
5. Pengasutan tahanan primer
6. Pengasutan autotrafo
7. Pengasutan solid state (sistim SCR)
3. a. Cara Kerja Sistim Pengereman Plugging
adalah pada saat motor diberhentikan maka terdapat sisa putaran. Agar sisa putaran tidak terlalu lama berputar maka dilakukan pembalikan arah putaran sesaat dengan menekan tombol Jogging.
b. Cara Kerja Sistim Pengereman Regeneratif
adalah sisa putaran pada rotor menginduksi kumparan stator sehingga pada kumparan stator timbul Ggl induksi. Agar putaran rotor berhenti maka pada kumparan stator diberikan beban Resistif. Pengereman Dinamik banyak digunakan pada Motor-motor DC.
c. Cara Kerja Sistim Pengereman Elektromekanis
adalah pada saat motor berputar maka tegangan elektromekanis bekerja membuka drum. Apabila tegangan elektromekanis hilang maka drum akan dicengkeram oleh sepatu rem. Kondisi ini akan aman terhadap saat tegangan hilang maka proses pengereman bekerja.
d. Cara Kerja Sistim Pengereman Elektromekanis
adalah alat yang sederhana dan kuat yang terdiri dari rotor besi yang dipasang didalam perangkat medan diam. Perangkat medan terdiri dari struktur kumparan dan besi yang dirancang sedemikian rupa sehingga ketika arus searah mengalir pada kumparan, mengubah kutub-kutub magnet yang dihasilkan pada besi, yaitu kutub utara dekat dengan kutub selatan dan selanjutnya. Ketika besi rotor bergerak melewati kutub stator, medan berubah-ubah dibangkitkan, menyebabkan arus eddy mengalir pada rotor.
4. Cara menanggulangi masalah pada saat Peralatan sedang beroperasi adalah dengan mematikan sumber tegangan.
5. Langkah-langkah yang dilakukan dalam memperbaiki kerusakan pada peralatan pengalih daya.
a. Motor dibongkar keseluruhan
b. Bersihkan rotor dan stator dengan kompressor
c. Berilah lapisan lak pada kumparan hingga kering, dengan tujuan untuk mendapatkan tahanan isolasi yang baik
d. Pada bagian rotor (untuk rotor lilit) bersihkan lamel-lamel dan hindari terjadinya goresan pada lamel
e. Perhatikan sikat-sikat dalam keadaan masih dapat dipergunakan secara normal
f. Motor dipasang kembali seperti sediakala.
a. Tes Formatif
1. Sebutkan komponen-komponen yang digunakan pada peralatan pengalih daya!
2. Terangkan cara kerja MCB!
3. Apa fungsi Thermal Over Load Relay?
4. Terangkan cara kerja rangkaian pengendali DOL !
5. Terangkan cara kerja rangkaian daya (Power) DOL!
1. mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah, hal 13
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 1
1. Komponen-komponen yang digunakan pada peralatan pengalih daya adalah:
- Pengaman listrik
- Kontaktormagnit
- Time delay
- Push botton
- Overload
- Lampu indikator
- Transformator
- Alat ukur listrik
- Panel listrik
2. MCB bekerja apabila bimetal mendapatkan arus yang besar sehingga terjadi panas dan bimetel mengembang dan akhirnya membuka, disertai dengan terjadinya ”Trip” pada lidah MCB. Untuk mengaktifkan kembali, menunggu bimetal dingin dan kemudian menaikkan lidah MCB ke atas.
3. Thermal Over Load Relay berfungsi untuk mengamankan motor dari beban yang besar. Apabila beban motor besar maka arus motor naik dan Thermal Over Load Relay akan membuka. Untuk mengaktifkan kembali, tekan tombol ”Reset”.
4. Rangkaian pengendali DOL (Direct On Line).
Prosedur operasional:
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2. Pada kondisi normal Lampu indikator warna hijau menyala. Menandakan bahwa peralatan pengalih daya DOL siap dioperasikan
3. Tekan tombol „ START“ maka Motor 3 Fasa akan berputar Runing (maju), lampu indikator warna merah menyala, dan lampu hijau mati
4. Apabila pada saat Motor 3 fasa sedang bekerja terjadi beban lebih maka lampu indikator warna kuning menyala. Dan lampu warna merah mati
5. Untuk mengaktifkan kembali tekan tombol „Reset“ Thermal Over Load dan lakukan seperti langkah 3
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“. Dan ditandai dengan lampu warna merah mati, lampu warna hijau menyala
5. Rangkaian daya (Power) Direct On Line (DOL)
Kegiatan Belajar 2. Mengidentifikasi Alat Ukur
a. Tes Formatif
1. Bagaimanakah cara memasang alat ukur Ampermeter!
2. Bagaimanakah cara memasang alat ukur Voltmeter!
3. Berapa amper Thermal Overload Relay disetting pada rangkaian daya!
4. Bagaimanakah cara pemasangan TOR pada beban!
a. Tes formatif 18
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 2
1. Alat ukur Ampermeter dipasang secara seri dengan beban
2. Alat ukur Voltmeter dipasang secara paralel dengan sumber tegangan atau beban
3. Thermal Overload Relay disetting pada rangkaian daya sebesar arus nominal beban (Motor)
4. TOR dipasang secara seri dengan beban
Kegiatan Belajar 3. Melaksanakan Operasi Peralatan Pengalih
Daya Tegangan Rendah
c. Tes Formatif
1 Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Motor 3 Fasa!
2. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Run-Jogging Motor 3 Fasa!
3. Motor 3 Fasa!Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Starting Y-
4. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Otomatis Motor 3 Fasa!
5. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Motor pumpa dengan kontrol permukaan Motor 3 Fasa!
6. Bagaimanakah cara mengoperasikan peralatan Dasar Mesin Crane!
a. Tes formatif 30
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 3
1. Cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Motor 3 Fasa
4. Tekan tombol „REV“ maka Motor 3 Fasa akan berputar ke „Kiri“, lampu indikator hijau menyala
5. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“
2. Cara mengoperasikan peralatan Run-Jogging Motor 3 Fasa
3. Motor 3 FasaCara mengoperasikan peralatan Starting Y-
4. Cara mengoperasikan peralatan Forward-Reverse Otomatis Motor 3 Fasa
3. Setelah Delay T2 habis maka Motor 3 Fasa berputar mudur (Reverse) yang ditandai dengan menyala lampu warna hijau dan T3 bekerja menunda waktu sesuai pengesetan.
4. Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T4 bekerja untuk menunda waktu.
5. Setelah Delay T4 habis maka Motor 3 Fasa kembali berputar maju (Forward). Demikian seterusnya.
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“. Untuk tekanan ke 2.
5. Cara mengoperasikan peralatan Motor pumpa dengan kontrol permukaan Motor 3 Fasa
4. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay maka ). Motor mengisi BakMotor 3 Fasa bekerja dalam hubungan Delta ( penampung.
5. Pada saat Air telah memenuhi Bak penampung maka Float Switch UP membuka dan Motor 3 Fasa berhenti.
6. Setelah Air surut mencapai batas Float Switch Down maka Motor 3 Fasa bekerja kembali.
7. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan kedua.
6. Cara mengoperasikan peralatan Dasar Mesin Crane
4. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar maju sesaat selama tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah.
5. Apabila menginginkan Motor berputar mundur (Reverse) maka terlebih dahulu tekan tombol „STOP“ kemudian pindahkan saklar „SELEKTOR SWITCH“ pada posisi Reverse (Rev).
6. Tekan tombol RUN maka Motor akan berputar mundur (Reverse) dan ditandai dengan menyala lampu merah.
7. Dan apabila menekan tombol JOG maka Motor akan berputar mundur sesaat selama tombol ditekan dan ditandai dengan menyala lampu merah.
8. Limit Switch berfungsi untuk pembatas arah gerak mesin forward dan reverse agar tidak mencapai batas tak terhingga.
9. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „STOP“.
Kegiatan Belajar 4. Mengamati Dan Menanggulangi Masalah
Operasi Pengalih Daya
1. Motor 3 Fasa!Terangkan cara kerja Starting Y-
2. Terangkan cara kerja starting low voltage!
3. Terangkan cara kerja sistim pengereman Plugging, Regeneratif, Elektromekanis, dan beban Listrik!
4. Bagaimana cara menanggulangi masalah pada saat Peralatan sedang beroperasi!
5. Apa langkah-langkah yang dilakukan dalam memperbaiki kerusakan pada peralatan pengalih daya?
a. Tes formatif 39
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar 4
1. Motor 3 Fasa adalah saat mula jalan kumparanCara kerja Starting Y- motor 3 Fasa terhubung Y, setelah beberapa detik kemudian kumparan .motor diubah ke dalam hubungan
2. Cara kerja starting low voltage adalah cara mengasut Motor dengan mengurangi tegangan, dengan alasan arus dan torsi motor tidak terlalu besar pada saat starting Motor.
Sistim low voltage yang sering digunakan yaitu:
5. Pengasutan tahanan primer
6. Pengasutan autotrafo
7. Pengasutan solid state (sistim SCR)
3. a. Cara Kerja Sistim Pengereman Plugging
adalah pada saat motor diberhentikan maka terdapat sisa putaran. Agar sisa putaran tidak terlalu lama berputar maka dilakukan pembalikan arah putaran sesaat dengan menekan tombol Jogging.
b. Cara Kerja Sistim Pengereman Regeneratif
adalah sisa putaran pada rotor menginduksi kumparan stator sehingga pada kumparan stator timbul Ggl induksi. Agar putaran rotor berhenti maka pada kumparan stator diberikan beban Resistif. Pengereman Dinamik banyak digunakan pada Motor-motor DC.
c. Cara Kerja Sistim Pengereman Elektromekanis
adalah pada saat motor berputar maka tegangan elektromekanis bekerja membuka drum. Apabila tegangan elektromekanis hilang maka drum akan dicengkeram oleh sepatu rem. Kondisi ini akan aman terhadap saat tegangan hilang maka proses pengereman bekerja.
d. Cara Kerja Sistim Pengereman Elektromekanis
adalah alat yang sederhana dan kuat yang terdiri dari rotor besi yang dipasang didalam perangkat medan diam. Perangkat medan terdiri dari struktur kumparan dan besi yang dirancang sedemikian rupa sehingga ketika arus searah mengalir pada kumparan, mengubah kutub-kutub magnet yang dihasilkan pada besi, yaitu kutub utara dekat dengan kutub selatan dan selanjutnya. Ketika besi rotor bergerak melewati kutub stator, medan berubah-ubah dibangkitkan, menyebabkan arus eddy mengalir pada rotor.
4. Cara menanggulangi masalah pada saat Peralatan sedang beroperasi adalah dengan mematikan sumber tegangan.
5. Langkah-langkah yang dilakukan dalam memperbaiki kerusakan pada peralatan pengalih daya.
a. Motor dibongkar keseluruhan
b. Bersihkan rotor dan stator dengan kompressor
c. Berilah lapisan lak pada kumparan hingga kering, dengan tujuan untuk mendapatkan tahanan isolasi yang baik
d. Pada bagian rotor (untuk rotor lilit) bersihkan lamel-lamel dan hindari terjadinya goresan pada lamel
e. Perhatikan sikat-sikat dalam keadaan masih dapat dipergunakan secara normal
f. Motor dipasang kembali seperti sediakala.
BAB. III
EVALUASI
A. Test Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan bagian-bagian Panel listrik!
2. MCB berfungsi untuk!
3. Kontaktor adalah?
4. Time Delay Relay berfungsi untuk?
5. Thermal Over Load berfungsi untuk?
6. Besarnya setting arus beban lebih adalah?
7. adalah?Yang dimaksud dengan pengasutan Starting Y-
8. Tujuan Pengasutan Motor 3 Fasa adalah?
9. Yang dimaksud pengasutan tahanan primer adalah?
10. Sistim pengereman secara plugging dilakukan dengan cara!
11. Pengereman secara Regeneratif adalah?
12. Pengereman secara Elektromekanis adalah?
13. Pengereman secara Beban Listrik adalah?
14. Sebutkan Pemeliharaan peralatan yang harus dilakukan!
15. Langkah-langkah perbaikan peralatan adalah!
B. Test Praktik
1. Buatkan rangkaian pengendali dan rangkaian daya Motor pumpa dengan kontrol permukaan pada Panel listrik yang telah disediakan!
2. Lengkapi dengan lampu indikator!
Kunci Jawaban Evaluasi
1. Bagian-bagian Panel listrik terdiri dari:
a. Rel Omega
b. Terminal kabel
c. MCB 1 Fasa
d. MCB 3 Fasa
e. Kontaktor
f. Push Botton
g. Time Delay (bila diperlukan)
h. Thermal Over Load
i. Lampu indikator
2. MCB berfungsi untuk pengaman terhadap arus hubung singkat
3. Kontaktor adalah saklar yang bekerja secara elektromagnetik
4. Time Delay Relay berfungsi untuk menunda waktu kontak NO (Normally Open) maupun kontak NC (Normally Close)
5. Thermal Over Load berfungsi untuk pengaman arus kumparan motor terhadap beban lebih
6. Besarnya setting arus beban lebih adalah sama dengan arus nominal motor
7. adalah pengasutan motor 3Yang dimaksud dengan pengasutan Starting Y- Fasa berdaya besar dengan start awal kumparan motor terhubung dalam hubungan Y dan kemudian setelah beberapa detik kumparan motor terhubung dalam hubungan
8. Tujuan Pengasutan Motor 3 Fasa adalah untuk mengurangi arus start motor
9. Yang dimaksud pengasutan tahanan primer adalah pengasutan yang dilakukan dengan mengurangi tegangan melalui tahanan awal yang dihubungkan secara seri dengan kumparan motor
10. Sistim pengereman secara plugging dilakukan dengan cara membalik arah putaran sisa
11. Pengereman secara Regeneratif adalah pengereman yang menfaatkan sisa putaran motor yang berubah menjadi generator
12. Pengereman secara Elektromekanis adalah pengereman dengan menggunakan sepatu rem. Membuka dan menutupnya sepatu rem untuk mencengkeram drum dilakukan oleh kumparan yang bekerja secara elektromagnetis
13. Pengereman secara Beban Listrik adalah pengereman dengan melakukan pembebanan pada motor saat putaran hilang.
14. Pemeliharaan peralatan yang harus dilakukan antara lain: Pemeliharaan rutin berencana, Pemeliharaan rutin dan Revisi (penggantian)
15. Langkah-langkah perbaikan peralatan adalah:
a. Motor dibongkar keseluruhan
b. Bersihkan rotor dan stator dengan kompressor
c. Berilah lapisan lak pada kumparan hingga kering, dengan tujuan untuk mendapatkan tahanan isolasi yang baik.
d. Pada bagian rotor (untuk rotor lilit) bersihkan lamel-lamel dan hindari terjadinya goresan pada lamel.
e. Perhatikan sikat-sikat dalam keadaan masih dapat dipergunakan secara normal.
Motor dipasang kembali seperti sediakala.
Rabu, 06 Januari 2010
Sepeda Motor Listrik
Sepeda motor listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan mencuatnya masalah pemanasan global dan kelangkaan BBM maka kini produsen kendaraan berlomba-lomba menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor listrik termasuk salah satu di dalamnya. Sampai sekarang di Indonesia telah tersedia tipe dengan kecepatan 60 km/jam, dilengkapi rem cakram, lampu penerangan dekat dan jauh, lampu sein, lampu rem serta klakson.
Pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan kendaraan ini tidak memerlukan STNK. Disamping itu, Dinas Perhubungan menambahkan pernyataan juga tidak diperlukannya BPKB.[1]
SUMBER TENAGA
Secara umum sumber tenaga sebuah sepeda motor hibrida adalah akumulator, tapi perkembangan dalam sel bahan bakar menyebabkan terciptanya beberapa prototipe menggunakannya. Beberapa contoh misalnya ENV dari Intelligent Energy memanfaatkan proses Fuel Cell hidrogen, pada Honda teknologi ini diberi nama Honda FC Stack, dan FC-AQEL[2] pada Yamaha. Terdapat pula sepeda motor listrik-hibrida berbahan bakar yang sedang dikembangkan. Contoh jenis ini misalnya adalah Ecycle, dan Gen-RYU[3] dari Yamaha. .
Dan kini banyak dilakukan inovasi dan terobosan baru dalam menciptakan jenis baterai sebagai sumber energi yang dapat menunjang jarak tempuh kendaraan ini.
KINERJA KENDARAAN
Jarak tempuh terjauh yang dapat dicapai oleh sepeda motor listrik di Indonesia pun telah meningkat secara signifikan menjadi 80km dan untuk jarak tempuh sedemikian hanya perlu mengeluarkan biaya Rp. 900.[4] Sedang untuk jalan menaik kendaraan mampu naik dengan sudut kemiringan sampai 30 derajat. Waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh akumulator adalah 8 jam dan akumulator dapat diisi kapan saja tanpa menunggu habis.
Sepeda motor listrik ini dapat dipakai melewati jalan yang tergenang air atau dicuci, yang terpenting dinamo tidak tergenang air.
SEJARAH
* Akhir 1860: Referensi pertama tentang sepeda motor listrik dipatenkan.
* 1911: Menurut Popular Mechanics article sepeda motor listrik telah tersedia.[5]
* 1920: Perusahaan Ransomes, pembuat forklift, meneliti penggunaan motor bertenaga listrik.[6]
* 1941: Krisis bahan bakar di Eropa mendorong perusahaan Socovel dari Austrian membuat sepeda motor listrik kecil. Saat itu kendaraan yang dibuat berjumlah sekitar 400 buah. [7]
* 1946: Terinspirasi oleh kelangkaan BBM dari masa Perang Dunia II, Merle Williams menciptakan kendaraan listrik pertamanya. Kemudian beliau mulai memproduksi kendaraan ini di garasi rumah dan bisnis ini terus bergulir hingga akhirnya menjadi Perusahaan dengan nama Marketeer.[8]
* 1967: Sepeda motor listrik bertenaga surya pertama berhasil dibuat oleh Karl Kordesch.[9]
* 1967: Sepeda motor listrik bertenaga ringan dengan nama "Papoose" dibuat oleh sebuah pabrik sepeda motor suku Indian di Springfield , Massachusetts, dibawah pengarahan Flyod Clymer. [10]
* 1973: Mike Corbin membuat sepeda motor listrik pertamanya dengan rekor kecepatan 162km/jam.
* 1974: Corbin-Gentry Inc. memulai penjualan sepeda motor listrik secara legal.
* 1978: Harley Davidson MK2 bertenaga listrik dibuat oleh Transitron di Honolulu, Hawaii. [11]
* 1988: Eyeball Engineering membuat sepeda motor listrik KawaSHOCKi and produk ini menghiasi majalah-majalah utama saat itu. [12]
* Akhir 1990: Scott Cronk dan EMB membuat sepeda motor listrik dengan nama EMB Lectra VR24. Pelopor untuk jenis variable reluctance motors (VR) dan dijual secara resmi. [13]
* 2000: Killacycle mencatat rekor 244.62 km/jam pada Woodburn Drags 2000, OR.[14]
* 2004: Tanggal 24 August Honda membuat sebuah percontohan motor hibrida 50cc yang diberi nama Honda Numo. Percontohan ini membawa Honda selangkah lebih dekat kepada jenis sepeda motor hibrida yang dapat diproduksi secara massal.[15]
* 2007: Killacycle membuat sebuah sepeda motor listrik bertenaga Li-Ion dan dengan kecepatan 250.7km/jam di Phoenix, AZ pada AHDRA 2007. [16]
* 2008: Sebagai komponen utama dari kendaraan listrik, maka prototype Super Charge Ion Battery (SCiB) dari Toshiba merupakan terobosan yang luar biasa. Baterai ini memiliki kemampuan isi ulang di bawah 5 menit serta memiliki umur pakai sampai 10 tahun! [17]
* 2008: Sepeda motor listrik TTX01 muncul di Birmingham International Motor Show dengan kemampuan mencapai 60 mph hanya dalam waktu 3.5 detik. [18]
(sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas)
Senin, 04 Januari 2010
Kabel Pada Sistem Kelistrikan Mobil

Audio Plus Centre Page 1
PERKABELAN
Satu hal yang banyak dilupakan orang adalah perkabelan. Padahal kontribusi
perkabelan terhadap hasil akhir suara cukup signifikan.
Jenis kabel
Jenis kabel dibagi berdasarkan fungsinya:
1. Kabel Strom / Kabel Power
Kabel yang dialiri arus untuk menyalakan perangkat audio disebut kabel strom
/ kabel power.
• Tanpa kabel strom, perangkat audio sebaik apapun tidak dapat
menyala.
• Signal dari kabel strom ini nantinya diubah oleh perangkat audio
menjadi signal suara. Oleh karena itu kemurnian signal yang dialirkan
oleh kabel strom ini sangat mempengaruhi kualitas suara yang
dihasilkan oleh perangkat audio.
• Faktor yang mengurangi kemurnian signal adalah EMI (Electro
Magnetic Interference) dan RFI (Radio Frequency Interference.
Contoh: handphone walaupun dalam posisi standby tetap mencari
signal sehingga mengeluarkan RFI.
• Untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, mulailah dari awal
segalanya yaitu kabel strom yang baik.
2. Kabel Digital
Kabel yang dialiri oleh signal digital disebut kabel digital. Signal digital diambil
dari CD Player sebelum dikonversi ke analag oleh DAC (Digital to Analog
Converter) di dalam head unit. Ada 2 jenis kabel digital yang sering
digunakan, yaitu: S-PDIF dan TOS-LINK. Kabel digital format S-PDIF
unggul dalam hal kualitas suara (lebih berkesan analog) tetapi panjang
maximum-nya 2 meter. Apabila dipaksakan lebih dari 2 meter, maka signal
digital via S-PDIF cacat dan dapat menyebabkan kerusakan pada head unit
ataupun prosesor. Kabel digital format Toslink memang kalah dalam hal
kualitas suara namun panjang-nya bisa sampai 6 meter atau bahkan lebih.
3. Kabel Interconnect
Signal analog yang keluar dari prosesor atau head unit adalah signal dengan
voltage rendah atau sering disebut ‘Signal Arus Lemah’. Kabel yang
digunakan untuk mengalirkan signal arus lemah ini menuju amplifier disebut
Kabel Interconnect. Ada 2 jenis kabel interconnect yang sering digunakan,
yaitu kabel interconnect format Balance dan Un-balance.
Kabel Un-balance terdiri dari 2 kabel utama, yaitu: kabel untuk signal suara
positif dan kabel untuk signal suara negatif yang digabung dengan ground.
Terminasi kabel un-balance umumnya menggunakan model RCA namun bisa
juga menggunakan model XLR. Desain kabel Un-balance lebih sederhana
Audio Plus Centre Page 2
dibandingkan Balance sehingga banyak digunakan di ‘Audio Mobil’ dan ‘Audio
Rumah High-End’.
Kabel Balance terdiri dari 3 kabel utama, yaitu: kabel untuk signal suara
positif, kabel untuk signal suara negatif, dan kabel untuk ground. Oleh karena
signal suara negatif tidak ‘menumpang’ pada ground maka signal suara lebih
murni dan tidak mudah terinduksi. Dengan kata lain, hasil suara kabel
Balance lebih baik dibandingkan dengan kabel Un-balance. Terminasi kabel
Balance menggunakan model XLR dan tidak bisa menggunakan model RCA.
Keunggulan dari terminasi model XLR adalah sifat koneksi-nya yang lebih
paten dengan sistem ‘click’. Kabel Balance banyak digunakan di ‘Pro-Audio’
(untuk panggung atau cafĂ©) dan mulai digunakan di ‘Audio Rumah High-End’
maupun ‘Audio Mobil High-End’.
4. Kabel Speaker
Signal keluaran amplifier adalah signal dengan voltage tinggi dan sering
disebut ‘Signal Arus Kuat’. Kabel yang digunakan untuk mengalirkan signal
arus kuat disebut Kabel Speaker. Oleh karena kabel speaker mengalirkan
signal arus kuat, maka ukuran kabel speaker lebih besar dibandingkan kabel
interconnect.
Format RCA Format XLR
Audio Plus Centre Page 3
Arah kabel
Kabel high-end biasanya memiliki panduan arah yang dicetak di selongsong kabel.
Untuk mendapatkan kualitas suara optimal, sebaiknya rekomendasi pabrik kabel
tersebut diikuti.
Arah signal suara
Sumber signal suara adalah CD Player, yang kemudian dialirkan ke prosesor
(crossover aktif, time alignment, atau EQ), lalu ke amplifier, dan terakhir ke speaker.
Arah signal DC (strom) di mobil
Signal DC berjalan dalam lingkaran tertutup. Apabila salah satu bagian dari lingkaran
tersebut terputus maka arus berhenti mengalir di semua bagian. Dalam keadaan
mesin menyala, sumber arus DC adalah alternator, yang kemudian mengalir ke aki,
ke perangkat audio, ke bodi mobil, kembali ke aki dan terakhir ke alternator.
Alternator Perangkat
Audio
Aki
Bodi mobil / ground
Kabel
Interconnect
(sinyal analog)
Kabel
Interconnect
Kabel
Speaker
Kabel
Interconnect
Kabel Digital
(sinyal digital)
Head
Unit
Prosesor Amplifier Speaker
Kabel strom
Kabel
Interconnect
(sinyal analog)
Kabel
Interconnect
Kabel
Speaker
Kabel
Interconnect
Kabel Digital
(sinyal digital)
Head
Unit
Prosesor Amplifier Speaker
Audio Plus Centre Page 4
Sekring
Fungsi sekring adalah melindungi perangkat audio dan sistem kelistrikan mobil
dari kerusakan akibat hubungan arus pendek (short circuit). Sekring harus diletakkan
sedekat mungkin dari penghasil atau penyimpan arus (aki / cap bank) karena
kabel di antara sekring dan penghasil / penyimpan arus relatif tidak terlindungi oleh
sekring.
Idealnya, jarak antara sekring ke penghasil / penyimpan arus di bawah 35 cm.
Ukuran Sekring
Ukuran sekring pengaman mengikuti sekring yang terpasang di perangkat audio.
Misalkan sekring pada head unit 10A maka sekring pengaman juga 10A. Jika sekring
pada amplifier 40A maka sekring pengaman juga 40A.
Ukuran dan Panjang Kabel Strom
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan ukuran dan panjang kabel
strom, yaitu:
1. Besarnya arus yang mengalir melalui kabel strom (Amperage).
Besaran ini didapat dari sekring yang terpasang di perangkat audio. Misalnya
sekring yang terpasang di amplifier 40 Ampere berarti kabel strom amplifier
akan dilalui arus maximal 40 Ampere. Demikian juga untuk head unit yang
sekring-nya 10 Ampere berarti kabel strom head unit akan dilalui arus
maximal 10 Ampere.
2. Ukuran kabel strom.
Kabel strom biasanya dinyatakan dalam satuan AWG. Semakin kecil bilangan
AWG semakin besar diameter kabel. Kabel strom yang digunakan untuk head
unit umumnya 16 sampai 12 AWG dan kabel strom yang digunakan untuk
amplifier umumnya 8 sampai 0 AWG.
3. Panjang kabel strom.
Panjang kabel strom adalah jarak antara aki mobil ke amplifier atau jarak
antara aki mobil ke head unit.
Langkah-langkah perhitungan-nya sebagai berikut:
1. Tentukan Amperage amplifier atau head unit berdasarkan sekring yang
terpasang pada perangkat tersebut.
Kabel ini harus
sependek mungkin
karena tidak
terlindungi sekring
Perangkat
Audio
Sekring
Batcap
/ Cap
Bank
Aki Sekring
Kabel ini harus
sependek mungkin
karena tidak
terlindungi sekring
Audio Plus Centre Page 5
2. Tentukan ukuran kabel yang digunakan.
3. Lihat pada tabel di bawah ini panjang kabel maximum yang dapat digunakan
dalam satuan meter.
AWG Amperage
20 30 40 50 60 75 100 150 200 500 750
00 18,8 12,5 9,6 3,6 2,6
0 20 14,9 9,9 7,6 2,9 1,9
1 19,8 15,8 11,8 7,9 5,9 2,3 X
2 18,8 15,8 12,5 9,5 6,2 4,6 X X
3 18,8 14,8 12,5 9,9 7,5 4,9 3,6 X X
4 19,8 14,8 11,5 9,9 7,9 5,9 3,9 2,9 X X
5 23,4 15,8 11,8 9,5 7,9 6,2 4,6 3,3 2,3 X X
6 18,8 12,5 9,2 7,5 6,2 4,9 3,6 2,6 X X X
7 14,8 9,9 7,2 5,9 4,9 3,9 2,9 X X X X
8 11,8 7,9 5,9 4,6 3,9 2,9 X X X X X
9 9,2 6,2 4,6 3,6 2,9 X X X X X X
10 7,2 4,9 3,6 2,9 X X X X X X X
12 4,6 2,9 2,3 X X X X X X X X
Sekilas tentang Alternator Whine (Storing)
Alternator whine (atau di Indonesia sering diistilahkan ‘storing’) adalah whining
atau bunyi ‘ngiing’ di frekuensi tinggi yang terdengar melalui speaker. Penyebab
alternator whine dan solusinya akan dijelaskan secara mendetail di materi ‘The art of
Grounding & Alternator Whine’.
Sekilas tentang ‘Ground’
Sistem kelistrikan mobil memanfaatkan bodi mobil sebagai kabel negatif untuk
membawa arus dari perangkat kelistrikan mobil seperti lampu, klakson, odometer,
AC, wiper, dan lain-lain untuk kembali ke alternator. Oleh karena itu, bodi mobil
sering disebut massa / ground. Hal ini diterapkan pabrikan mobil untuk menghemat
biaya penggunaan kabel dan menyederhanakan sistem perkabelan di mobil.
Berkaitan dengan grounding perangkat audio mobil, ada 2 hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Semua perangkat audio mobil harus dikoneksi ke ground dengan potensial
yang sama. Itulah yang disebut ‘ground terbaik’. Apabila 2 perangkat audio
mobil menggunakan titik ground yang berbeda potensial maka perbedaan
potensial tersebut akan masuk ke sirkuit suara dan diperkuat sehingga
menimbulkan alternator whine (storing). Penjelasan lengkapnya di materi
‘The art of Grounding & Alternator Whine’
2. Apabila perangkat audio menggunakan titik ground yang secara kebetulan
sudah digunakan sebagai ‘arus balik’ dari sistem kelistrikan mobil lainnya,
Audio Plus Centre Page 6
maka secara sistematis terjadi ‘sharing’ atau penggunaan jalur balik yang
bersamaan. Akibatnya, sistem kelistrikan mobil bisa terdengar melalui sistem
audio. Contoh: pergerakan spion elektrik terdengar melalui speaker atau
setiap kali klakson ditekan terdengar bunyi ‘tek’ di speaker. Oleh karena itu,
sebelum menentukan titik ground untuk perangkat audio, sebaiknya dideteksi
terlebih dahulu apakah titik ground tersebut ‘bersih’ dari sistem kelistrikan
mobil lainnya. Pendeteksian ini tidak bisa dilakukan dengan Digital Multi Meter
ataupun Osiloskop tetapi harus menggunakan ‘speaker ajaib’. Metode ini
dijabarkan secara sistematis di materi ‘The Art of Grounding & Alternator
Whine’.
SPG dan MPG
MPG (Multi Point Ground) adalah sistem grounding yang paling sering digunakan.
Sesuai dengan namanya, pada sistem MPG, setiap perangkat audio menggunakan
titik ground yang berbeda. Biasanya head unit dan prosesor (EQ, xover aktif,
preamp) digabung pada 1 titik dan keseluruhan amplifier digabung pada 1 titik yang
lain.
SPG (Single Point Ground) adalah sistem grounding dimana seluruh perangkat audio
menggunakan 1 titik ground yang sama.
Keuntungan dan kerugian masing-masing sistem grounding bisa dilihat pada tabel di
bawah ini:
MPG SPG
Jumlah kabel Hemat kabel. Boros kabel.
Pengerjaan Mudah. Relatif lebih rumit
Tingkat
kesuksesan
Di mobil tertentu bisa gagal. Relatif lebih tinggi tingkat
kesuksesannya.
Contoh MPG
Contoh SPG
Head Unit Prosesor Amplifier
Head Unit Prosesor Amplifier
Audio Plus Centre Page 7
Contoh yang salah
Gambar di atas bukanlah SPG dan pasti menimbulkan masalah.
Tips menghindari ‘storing’ dan mendapatkan suara ‘terbaik’
Ada persepsi yang berkembang bahwa kabel positif lebih penting dari kabel negatif.
Benarkah persepsi ini? Menurut saya tidak benar, karena arus DC mengalir dalam
lingkaran tertutup dan kabel ibarat pipa yang mengalirkan arus ini. Arus tidak akan
mengalir lancar apabila ukuran pipa membesar lalu menyempit. Sebaliknya arus
akan mengalir lancar apabila ukuran pipa seragam (sama). Untuk itu, perhatikan tips
berikut:
1. Ukuran kabel negatif yang menghubungkan bodi mobil ke aki mobil harus
sama dengan kabel positif yang menghubungkan aki mobil ke amplifier.
Apabila dilihat pada gambar di bawah ini maka ukuran kabel B = A. Misalnya
kabel positif dari aki mobil ke amplifier 4AWG maka kabel negatif dari bodi
mobil ke aki mobil sebaiknya 4 AWG juga.
2. Ukuran kabel negatif yang menghubungkan amplifier ke bodi mobil harus
sama dengan kabel positif yang menghubungkan aki mobil ke amplifier.
Apabila dilihat pada gambar di bawah ini maka ukuran kabel C = A. Misalnya
kabel positif dari aki mobil ke amplifier 4AWG maka kabel negatif dari
amplifier ke bodi mobil harus 4AWG juga.
Bodi mobil / ground
Ukuran A = B = C
Alternator Aki Amplifier
B
A
C
Head Unit Prosesor Amplifier
Audio Plus Centre Page 8
Rekomendasi letak perangkat audio dan jalan perkabelan di mobil
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi untuk menghindari permasalahan yang
mungkin timbul dari instalasi audio di mobil dan sekaligus mengoptimalkan hasil
suaranya:
1. Kabel strom positif diletakkan di sisi kiri atau kanan mobil mengikuti posisi
aki mobil. Apabila aki mobil di sebelah kiri maka kabel strom diletakkan di sisi
kiri mobil dan sebaliknya apabila aki mobil di sebelah kanan maka kabel strom
juga diletakkan di sisi kanan mobil.
2. Kabel strom negatif dari amplifier atau head unit ditujukan ke ground
terdekat (untuk sistem MPG) atau disatukan di satu titik (untuk sistem SPG).
Biasanya lokasi ground terbaik adalah baut bangku atau baut safety belt.
3. Letakkan amplifier dan pasif crossover di bagian belakang mobil karena di
bawah dashboard dan di bawah bangku terdapat banyak kabel kelistrikan
mobil yang bisa meng-induksi amplifier atau pasif crossover sehingga terjadi
‘storing’.
4. Kabel interconnect harus sependek mungkin karena signal arus lemah yang
mengalir di kabel interconnect sangat rentan terhadap induksi dari kelistrikan
mobil. Kabel interconnect sebaiknya dijalankan melalui bagian tengah mobil
karena selain merupakan jalan terpendek juga jarang dilalui oleh kabel
kelistrikan mobil.
5. Kabel speaker harus sama panjang untuk channel kiri dan channel kanan
supaya tidak terjadi pergeseran fase. Oleh karena itu sebaiknya kabel speaker
dijalankan secara simetris melalui bawah bangku kiri dan bawah bangku
kanan.
Perhatikan gambar pada halaman berikutnya.
Audio Plus Centre Page 9
Gambar rekomendasi letak perangkat audio dan jalan perkabelan di mobil
Head Unit
Tweeter
Kabel Strom positif
Kabel Strom negatif
Kabel Interconnect
Kabel Speaker
Bagasi
Ruang Mesin
Aki
Dashboard
Bangku belakang
Bangku
kanan
depan
Bangku
kiri
depan
T T
Mid Mid
Pasif
Xover
Pasif
Xover
Amplifier
HU
HU
T
Audio Plus Centre Page 10
Teknik grounding
Ada beberapa pilihan teknik grounding:
1. Solder
Titik ground pada bodi mobil di amplas untuk menghilangkan cat-nya lalu
kabel disolder ke titik ground tersebut.
2. Terminal
Kabel dijepit pada terminal yang berbentuk ring atau U yang kemudian dibaut
ke bodi mobil.
3. Jepit
Kabel dibentuk melingkar lalu dijepit dengan baut di bawah kaki jok atau
terminal safety belt.
Teknik ground terbaik sampai saat ini adalah ‘solder’. Selanjutnya ‘terminal’. Teknik
‘jepit’ tidak disarankan karena lama kelamaan kabel memadat dan baut menjadi
kendor.
Kelistrikan Pada Mobil
Ketika membeli mobil bekas (mobkas), yang mesti diperhatikan tak cukup meneliti kondisi bodi dan mendengar suara mesin. Kudu diketahui juga sistem kelistrikannya, seperti di antaranya kondisi ketika sinar lampu terang saat digas, meredup kala putaran mesin turun; kemudian, ruang dipenuhi kabel-kabel.
Mobil dengan usia di atas lima tahun umumnya banyak mengalami gangguan pada sistem kelistrikan. Selain kabel sudah dimakan usia lantaran getas, kemampuannya mengalirkan arus menjadi berkurang.
Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk mencari tahu, apakah kelistrikan mobil—umumnya mobkas menganut 12 volt searah—masih tergolong sehat atau tidak. Dari sekian banyak cara, yang termudah dan populer adalah memakai voltmeter. Untuk yang ingin melakukan sendiri, juga bisa pakai voltmeter. Namun, sebelumnya, lakukan cara-cara di bawah ini.
1. Periksa ruang mesin bila banyak kabel tambahan yang tidak standar dan tidak rapi. Ada kemungkinan, hal ini bermasalah.
2. Perhatikan terminal positif (+) aki. Jika banyak kabel, hal itu mengindikasikan banyak aksesori tambahan yang membutuhkan listrik dan kemungkinan diambil dengan model bypass.
3. Teliti komponen kelistrikan, seperti lampu-lampu, AC, dan power window. Jika semuanya bekerja dengan baik, berarti kelistrikan masih bagus.
4. Uji ketika kondisi beban penuh, seperti menyalakan AC diikuti dengan menyalakan lampu-lampu, audio, dan lainnya; kemudian naikan putaran mesin. Jika sinar lampu, baik pada lampu utama atau di dasbor terangnya signifikan atau putaran kipas elektrik bertambah kencang, berarti ada masalah dengan pasokan listrik dari alternator.
5. Kalau masih penasaran, lakukanlah hal ini. Periksa tegangan aki saat mesin tidak hidup. Kondisi yang baik, angka di voltmeter menunjukkan 12-13 volt.
6. Untuk memeriksa alternator, hidupkan mesin dan seluruh perangkat kelistrikan, seperti lampu besar, audio, AC, dan pemanas kaca. Ukur tegangan pada aki. Alternator yang masih sehat akan menunjukkan tegangan aki yang baik, yaitu pada angka 12,8 volt.
7. Periksa tegangan pada beberapa titik yang menjadi aliran listrik positif, seperti koil, lampu-lampu, pemantik api, dan komponen lainnya. Carilah bagian yang memungkinkan Anda dapat mengecek tegangan listriknya dengan perbedaan tegangan tidak lebih dari 0,5 volt. * (Sugihendi)
Sistem Kelistrikan
Sedangkan sistem terisolasi diantaranya adalah sistem Berau, Sangatta, Petung, Nunukan, Bulungan, Bontang, Tanah Grogot, Malinau, Kota Bangun, Melak, Kerang, Muara Koman, Sebatik, Tanjung Selor, Batu Sopang dan Tanjung Aru.
Sistem Kelistrikan Mahakam masih surplus namun dalam kondisi siaga dimana cadangan lebih kecil dari unit pembangkit terbesar, sedangkan sistem yang mengalami defisit antara lain adalah Sistem Sangatta, Petung, Tanah Grogot, Malinau, dan Tanjung Selor.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 236-12/23/600.2/2009 tentang Penetapan Kondisi Krisis Penyediaan Tenaga Listrik tangggal 20 Mei 2009, sistem Petung, Tanah Grogot dan Nunukan ditetapkan sebagai daerah yang mengalami krisis penyediaan tenaga listrik.
PLN membagi sistem kelistrikan dalam tiga kondisi yakni normal, siaga, dan defisit. Normal berarti tidak ada pemadaman dan cadangan operasi lebih besar dari satu unit terbesar. Selanjutnya, status siaga adalah tidak ada pemadaman, tetapi mempunyai potensi padam karena cadangan operasi lebih kecil dari satu unit terbesar. Sedang, kondisi defisit adalah terjadi pemadaman karena daya mampu pasok lebih kecil dari beban puncak atau ada gangguan pada sistem transmisi.
Sebanyak 11 sistem yang mengalami defisit adalah Sumatera bagian selatan sebes ar 198,3 MW, Sulawesi Selatan 145,7 MW, Sumatera bagian utara 70 MW, Minahasa 27,51 MW, Tanjung Pinang 7,4 MW, Palu 5,96 MW, Kendari 2,1 MW, Poso 1,71 MW, Sampit 0,8 MW, Ambon 0,56 MW, dan Singkawang 0,16 MW.
Sistem yang dalam kondisi normal adalah Jawa-Madura-Bali (Jamali) dan Bontang. Sistim kelistrikan yang mengalami siaga adalah Bangka, Belitung, Batam, Pontianak, Lombok, Barito, Mahakam, Gorontalo, Kupang, Ternate, dan Jayapura.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (16/11), Dirut PLN Fahmi Mochtar mengatakan, penyebab krisis listrik adalah daya mampu pembangkit yang lebih kecil dari beban puncak seperti terjadi di sistem luar Jamali. Selain itu, terdapat gangguan di sistem jaringan atau kombinasi kemampuan pembangkit dan gangguan jaringan.
Menurut dia, krisis listrik yang terjadi di sistem Jamali dikarenakan adanya gangguan di sistem jaringan dan bukan karena kapasitas daya mampu pembangkit. Saat ini, daya mampu pembangkit Jamali mencapai 21.035 MW dan beban puncak 16.837 MW atau surplus 4.198 MW.
Gangguan jaringan di sistem Jamali terjadi di trafo 500/150 kVA di Jakarta dan saluran kabel laut Jawa-Bali 150 kVA di sistem Bali.
PLN telah menyiapkan program penanganan pemadaman listrik baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dalam jangka pendek yakni tiga bulan ke depan, PLN telah dan akan melakukan pengunduran jadwal pemeliharaan, penyewaan generator, pengaturan jaringan, imbauan penghematan, dan pembelian daya listrik swasta.
Program jangka menengah dalam periode hingga dua tahun adalah perbaikan trafo, relokasi trafo, dan menyewa pembangkit. Untuk program jangka panjang adalah menambah daya pembangkit dan kapasitas jaringan transmisi melalui proyek 10.000 MW dan proyek pengembang listrik swasta (independent power pro ducer/IPP).